Selasa, 18 Desember 2012

Jet tempur SU-27MK Flanker

Sukhoi Su-27 adalah pesawat tempur yang awalnya diproduksi oleh Uni Soviet, dan dirancang oleh Biro Desain Sukhoi. Pesawat ini direncanakan untuk menjadi saingan utama generasi baru pesawat tempur Amerika Serikat (yaitu F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet).Su-27 dirancang sebagai pesawat interseptor dan pesawat tempur superioritas udara jarak jauh.


Su-27 mempunyai sebuah display kepala tegak berkontras tinggi yang bisa disetel dan incaran yang dipasang di helm, dimana, bila dipasangkan dengan rudal R-73 dan kelincahan pesawat yang sangat tinggi membuat pesawat ini menjadi salah satu pesawat terbaik untuk pertempuran udara jarak dekat.


Karakteristik umum

  • Kru: Satu
  • Panjang: 21,9 m
  • Lebar sayap: 14,7 m
  • Tinggi: 5,93 m
  • Luas sayap: 62 m²
  • Bobot kosong: 16.380 kg
  • Bobot terisi: 23.000 kg
  • Bobot maksimum lepas landas: 33.000 kg
  • Mesin: 2× Lyulka AL-31F turbofan, 122,8 kN masing-masing

Kinerja

  • Laju maksimum: 2.500 km/jam (1.550 mph Mach 2.35)
  • Jarak jangkau: 1.340 km pada ketinggian air laut, 3.530 km pada ketinggian tinggi
  • Batas tertinggi servis: 18.500 m
  • Laju panjat: 325 m/s
  • Beban sayap: 371 kg/m²
  • Dorongan/berat: 1,085

Persenjataan

  • 1 x meriam GSh-30-1 30 mm, 150 butir peluru
  • 8.000 kg (17.600 lb) pada 10 titik eksternal
    • 6 R-27, 4 R-73
      • Su-27SM dapat menggunakan R-77 menggantikan R-27
    • Su-27IB dapat menggunakan peluru kendali anti-radiasi X-31, peluru kendali udara ke darat X-29L/T, serta bom KAB-150 dan UAB-500
  • AA-11 Archer / R-73
  • AA-10A/B/C/D/E Alamo-A/B/C/D/E / R-27R/T/RE/TE/AE
  • AS-16 Kickback SRAM/ Kh-15/C
  • Air bombs
    • KAB-500Kr
    • KAB-1500Kr
    • KAB-1500L / 1500F / 1500L-PR
    • KAB-500R
    • KAB-500KRU
    • ODAB-500
  • OEPS-27 Optronic sighting system for SU-27SK
  • AS-11 Kilter / Kh-58E
  • ZHUK FAMILY AIRBORNE RADARS

senjata SS2 V5 PT.PINDAD INDONESIA

SS2 V5 adalah senjata kembangan dari SS2 V4 yang dikembangkan langsung oleh industri dari dalam negeri PT.PINDAD.
senjata SS2 V5 didisain oleh PT Pindad untuk memenuhi kebutuhan senjata perang kota. Ukurannya lebih pendek, lebih ringan, nyaman dipakai, tahan terhadap kelembaban tinggi dan lebih akurat setelah mengoreksi sustain rate of fire.



 SS2 V5 memiliki panjang laras 252mm. Bandingkan dengan SS2 V1 = 460mm, SS2 V2 = 403mm dan SS2 V4- 460mm. Dengan laras yang lebih pendek tersebut, membuat SS2 V5 juga memiliki panjang senapan paling pendek diantara seluruh varian SS2 yang rata rata memiliki panjang 920- 990mm. Sementara SS2 V5 hanya 770mm.SS2 V5 memiliki popor senjata extended, penambahan picatinny rail yang memudahkan telescope keluar-masuk, telescope lebih akurat dan front handle yang memudahkan pengoperasian senjata.SS2-V5 memiliki tiga model fire mode: otomatis, single shot dan machine. Pindad mengaku telah mengujinya diberbagai medan sesuai standar TNI baik air sungai, rawa dan laut dan kekuatan karet.




Senin, 17 Desember 2012

Kapal KCR 60





















KCR 60 merupakan Kapal jenis cepat rudal yang di buat Oleh galangan kapal dalam negeri,Bahan-bahan pembuatan kapal sebagian besar juga diproduksi perusahaan dalam negeri. Lambung kapal terbuat dari baja khusus bernama High Tensile Steel produksi PT. Krakatau Steel. Sementara untuk bagian atasnya, menggunakan Aluminium Allay yang dapat mendukung kecepatan berlayarnya.
 Kapal KCR 60 ini didesain sudah mempertimbangkan peralatan system persenjataannya / combat system (payload) yang akan dipasang, yaitu pertimbangan berat, ruangan/space, power supply, dll. Untuk pemilihan maker/type peralatan system persenjataannya akan bergantung pada user karena peralatan system persenjataannya tersebut merupakan peralatan strategis TNI-AL.

Minggu, 16 Desember 2012

HELIOPTER MI 17

Mil Mi-17 (juga dikenal sebagai seri Mi-5 di kedinasan Rusia) adalah helikopter angkut kelas menengah rancangan Rusia . Saat ini helikopter ini diproduksi di dua pabrik, yaitu di Kazan dan Ulan-Ude. Helikopter ini adalah pengembangan dari MI MI-8 yang menjadi andalan Pakta Warsawa semasa Perang Dingin. Indonesia juga mempunyai beberapa Mil Mi-17 yang dioperasikan oleh TNI-AD,Helikopter Mi17 adalah pesawat angkut handal yang dapat menampung 36 personel atau beban seberat 3 ton.Harga satuannya adalah 11 juta Dollar per unit.





SPESIFIKASI Mi-17
  • Berat normal tinggal landas : 11.100 kg
  • Berat maksimum untuk tinggal landas : 12.000 kg
  • Bobot muatan normal : 2.355 kg
  • Bobot muatan maksimum : 4.000 kg
  • Bobot kosong : 6.965 kg
  • Jumlah personil tempur lengkap yang dapat diangkut : 36 pasukan
  • Kecepatan jelajah normal : 250 km/jam
  • Kecepatan jelajah (cruising) : 225 km/jam
  • Hovering ceiling : 800 meter
  • Service ceiling : 4.500 meter
  • Ukuran helicopter tanpa rotor : 18.22 m, 4.75 m x 4.5 m
  • Diameter rotor utama : 21,29 m
  • Panjang kabin kargo : 5,34 m
  • Lebar kabin kargo : 2,34 m
  • Tinggi kabin kargo : 1,8 m

Sabtu, 08 Desember 2012

CAESAR I55 MM

The Caesar truck-mounted artillery system is a 155mm 52-calibre self-propelled gun developed by Nexter Systems (formerly Giat), based in Versailles, in cooperation with Lohr Industrie of Hangenbieten, France.
An initial five systems were ordered by the French Army and were delivered in June 2003 for technical and operational evaluation. In December 2004, Giat was awarded a contract for 72 Caesar systems to equip eight land artillery batteries of the French Army, to replace towed TRF1 systems.
Caesar entered production in June 2006. The first vehicle was delivered to the French Army in April 2007 for extensive firing trials.
The first production Caesar system was delivered to the French Army in July 2008. Seven further systems were delivered by the end of 2008 and deliveries are scheduled to complete in 2011. The system has also been demonstrated in Malaysia and in the US.
In April 2006, Thailand placed an order for six Caesar systems for the Thai Army, the first export order for the system. Deliveries were completed in 2010.
In July 2006, an order for 80 systems was placed by the Saudi Arabian National Guard (SANG). These will be mounted on a Unimog 6x6 chassis. In March 2010, the SANG received first four Caesar 155mm self-propelled artillery systems. The remaining deliveries are scheduled to complete in 2011.
Systems for the French Army and the Thai Army are mounted on the Sherpa 5 6x6 truck chassis from Renault Trucks Defense.


Caesar artillery system development

The Caesar artillery system evolved from the earlier 155 AM F3 automotive gun, which used the chassis of the AMX-13 light tank.
Caesar is equipped with all the systems needed for independent operation, a cabin to protect the six man gun crew against shell fragments and small arms fire, an initial ammunition supply of 16 complete rounds and instrumentation for navigation, aiming, ballistic calculations and command aids. The system was specifically designed to meet the fire support requirements of rapid deployment forces.
In March 2004, Giat entered an agreement with United Defense (now BAE Systems Land and Armaments) for that company to market Caesar in the USA.
In September 2004, Giat signed a teaming agreement with ADI of Australia to offer Caesar to the Australian Army for its Land 17 artillery replacement programme.

Caesar 155mm, 52-calibre barrel

Caesar is equipped with a 155mm, 52-calibre barrel and can maintain a firing rate of six to eight rounds a minute in sustained fire, or three rounds in 15 seconds in rapid fire.
"A unit of eight Caesar self-propelled artillery vehicles can dispense more than 1t of projectiles in one minute."
The FAST-Hit computerised fire management system, developed jointly by Nexter and EADS Defense Electronics, an Intertechnique ROB4 muzzle velocity radar system and a SAGEM Sigma 30 navigation system and global positioning system (GPS) are fitted so there is no requirement for topographical teams and goniometers.
The weapon has an automatic hydraulic laying system and the loading system is semi-automatic.
The gun can be set into and out of action in under a minute. The weapon system configuration and the provision of hydraulic drives give a time of approximately 30 seconds to take the Caesar out of battery.
A unit of eight Caesar self-propelled artillery vehicles can dispense, in less than one minute, more than 1t of projectiles, 1,500 bomblets or 48 smart anti-tank munitions on targets at ranges up to 40km.
Fire control
In the French Army, Caesar is integrated with the Thales Land and Joint Systems Atlas artillery C4I (command, control, communications and intelligence) system. The system provides onboard terminals for communications and real-time firing sequence management including fowarding of fire-support requests and transmission of firing orders according to target type, ammunition type and gun availability.

Munitions

Caesar is capable of using a wide range of ammunition for deployment against protected and unprotected targets, to create counter-mobility obstacles to block the manoeuvres of enemy armoured forces and to obscure or illuminate an area.
Caesar can fire conventional high-explosive (HE) or new-generation cargo rounds, which provide increased accuracy and terminal effectiveness.
The Ogre shell, which is in series production for the French Army, is an anti-tank and fragmentation bomblet dispensing round for use against relatively unprotected area targets such as command posts, artillery batteries, light armoured vehicles or logistic sites.
Ogre dispenses 63 bomblets, each fitted with a self-destruct mechanism. The bomblets are capable of penetrating more than 90mm of armour. A salvo of six Ogre shells releases 378 bomblets to saturate an area of 3ha at a range of 35km.
Bonus rounds with smart submunitions can be launched against tanks and other types of medium and heavy armoured vehicles. Bonus rounds have been developed by Nexter Ammunition and Intertechnique of France, and Bofors of Sweden.
"Caesar has an unrefuelled travel range of 600km and maximum speed of 100km/h."
The Bonus round carries two smart anti-tank submunitions to a range of 34km. A top-attack flight profile delivers the explosively formed penetrator (EFP) warhead to the roof of the tank which is generally more vulnerable than the heavily armour-protected sides and front.
Base bleed shells provide a considerably increased range by filling the vacuum and reducing the turbulence behind the projectile without any loss of accuracy.
The maximum ranges are up to 42km for extended range full bore – base bleed (ERFB-BB) rounds.

Self-propelled artillery system

Prototypes of Caesar used the Daimler-Benz Unimog 6x6 series chassis, which has been ordered by Saudi Arabia Production systems for France and Thailand are mounted on the Renault Trucks Defense Sherpa 5 6x6. Sherpa 5 has a 5t payload capacity.
Caesar has an unrefuelled travel range of 600km and maximum speed of 100km/h. A centralised ground pressure distribution system gives speeds of 50km/h on hardened tracks. It has a six-cylinder diesel engine, developing 240hp and a power-to-weight ratio of 13.6hp/t.
Excluding its crew and ready ammunition supply, Caesar can be carried in a single load of a C-130 Hercules transporter.

Rabu, 28 November 2012

Rudal Patriot

Kemampuan Teknis Rudal Patriot
Rudal Patriot dilengkapi sistem pengendalian Rudal TVM (Track-Via-Missiles) memiliki kemampuan mengidentifikasi sekaligus 100 target Rudal atau obyek udara yang berbeda dan siap diluncurkan dalam waktu kurang dari 9 detik.

Pertempuran di langit Rudal Patriot VS Rudal Scud saat Perang Teluk

Satu stasiun sistem Rudal Patriot terdiri dari 4 komponen, yaitu sistem radar phase array AN/MPQ-53 (G-band system) berfungsi sebagai “detection to kill” dilengkapi sistem IFF (Identifying Friend or Foe), satu kotak peluncur Patriot terdiri dari 4 buah Rudal PAC-2 (kemudian di upgrade menjadi PAC-3) ditarik kendaraan M-860 semi-trailer seberat 5 ton, satu ruang pusat pengendalian Engagement Console Station (ECS) AN/MSQ-104 dengan awak operatornya dan sistem komunikasi dengan antena Mast 4 kW UHF yang menyatu dengan kendaraan pengangkut. Sementara satu stasiun Patriot dapat terdiri dari 8 kotak peluncur sehingga memiliki total Rudal sebanyak 32 yang siap dioperasikan.

Sistem radar Patriot dikenal tercanggih saat ini terutama untuk kemampuan sistem tracking obyek udara yang menjadi targetnya. Secara teknis, Rudal PAC-2 memiliki panjang 5,31 meter dengan berat 900 kg berbahan bakar solid-fueled, memiliki kecepatan 5 kali kecepatan suara (mach 5) dan dilengkapi dengan hulu ledak seberat 91 kg. Sementara PAC-3 posturnya lebih ramping namun lebih akurat dengan daya jangkau sampai 300 km di ketinggian maksimum 24 km.

Cara Kerja Sistem Rudal Patriot
Cara kerja sistem Rudal Patriot adalah sebagai berikut: Pertama, radar phased array “menyapu langit” untuk mendeteksi adanya obyek udara (target) yang mengancam, sekaligus mengidentifikasi apakah obyek tersebut kawan sendiri atau merupakan rudal, pesawat tempur atau pesawat tanpa awak milik lawan. Berikutnya, setelah target terdeteksi dan teridentifikasi maka sistem komputer Patriot membuat data tracking Rudal target seperti data tentang speed, altitude & heading. Kemudian sistem radar dan komputer memantau terus menerus pergerakan Rudal target, dan selanjutnya operator akan memilih jenis Rudal apa yang akan diluncurkan, apakah Rudal PAC-3 atau GEM+.

[Image: MIM-104-Patriot-Launch-1S.jpg]
Rudal Patriot sedang beraksi

Langkah berikutnya, operator meluncurkan Rudal dari kotak peluncur (missile launcher) dalam waktu kurang dari 9 detik, setelah Rudal meluncur dari tabung peluncur, sepenuhnya akan dipandu oleh sistem radar dan sistem kendali TVM menuju target. Rudal yang diluncurkan tersebut kemudian akan “membaca” sinyal data pergerakan Rudal target dan meneruskan sinyal tersebut ke control station.

Sehingga sistem komputer sekarang tahu secara akurat posisi dari Rudal Pariot maupun Rudal lawan. Terakhir, kalau Rudal yang dipilih operator adalah GEM+ (4 Rudal per launcher) maka warhead Rudal GEM+ akan meledak dekat Rudal target sekaligus menghancurkannya. Apabila Rudal PAC-3 (16 per launcher) yang dipilih operator, maka sifat dari Rudal tersebut adalah direct hit atau langsung menubrukan dirinya ke Rudal target (sasaran).

Kisah Sukses & Kegagalan Rudal Patriot
Berbagai kisah sukses diraih Rudal Patriot selama Perang Teluk (Persian Gulf War) tahun 1991 dan Perang Irak (Operation Iraqi Freedom) tahun 2003, di antaranya berhasil mengintersepsi dan menghancurkan puluhan Rudal Scud atau Rudal Al Husein milik Irak di atas udara Saudi Arabia, Kuwait dan Israel. Hal tersebut secara psikologi menaikkan moril pasukan sekaligus meruntuhkan moril pasukan Irak.

[Image: 3201439.jpg]
Rudal Scud Irak yang berhasil dicegah oleh Rudal Patriot

Namun di balik kisah suksesnya, Rudal Patriot juga mengalami beberapa kisah kegagalan. Contohnya, pada tanggal 25 Februari 1991, satu Rudal Scud Irak berhasil lolos dari cegatan Rudal Patriot dan langsung menghantam barak militer sekutu di Dahran Saudi Arabia, akibatnya sebanyak 28 tentara Amerika dari US Army 14th Quartermaster Detachment tewas seketika.

Kegagalan berikutnya terjadi pada Perang Irak tahun 2003 (Operation Iraqi Freedom), ketika satu pesawat Tornado Angkatan Udara Inggris dan satu pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika yang notabene merupakan kawan sendiri, “berhasil” diintersepsi dan dihancurkan oleh Rudal Patriot. Hal tersebut terjadi karena kesalahan sistem identifikasi IFF Radar Patriot.

Sedangkan kisah unik lainnya, ketika satu pesawat F-16 Angkatan Udara Amerika juga salah mengidentifikasi satu stasiun Rudal Patriot karena dianggap sebagai baterai Rudal SA-2 milik Irak, selanjutnya dapat diterka pesawat F-16 meluncurkan Rudal AGM-88 HARM yang kontan meluluh lantakkan stasiun Rudal Patriot tersebut.

Namun di balik beberapa kisah kegagalan tersebut, Presiden George W. Bush mengklaim bahwa Rudal Patriot memiliki tingkat kesuksesan hingga 90% selama masa perang. Sedangkan Israel sebagai sekutu AS yang kecewa tidak diperbolehkan membeli Rudal Patriot malah membuat sendiri Rudal mirip Patriot dengan nama Rudal Arrow.

Minggu, 18 November 2012

Rudal Yakhont

tidak bisa kita pungkiri peran besar senjata strategis milik TNI-AL terutama Rudal Yakhont memiliki Efek gentar yang membuat

Tank Gepard

Apa yang terjadi bila kanon otomatis ditambah sistem radar pencari dan penjejak menjadi satu,pasti bakalan hebat,dan lebih hebat lagi bila Indonesia memilikinya,bukan tidak mungkin menjadi daya gentar bagi Negara-negara agresor yang ingin mengganggu kedaulatan NKRI akan berpikir seribu kali untuk main-main.
jawaban dari semua itu ada pada tank Gepard


Perlu diketahui Gepard merupakan satu-satunya sistem SPAAG (Self Propelled Anti Gun Aircraft Gun) ,Untuk bahan bakar Gepard menggunakan Minyak diesel Standar NATO F-54 dengan konsumsi 190 Liter untuk jarak 100 KM,kapasitas tanki Tank ini mencapai 1.010 liter.

Tank Gepard didesain sebagai sistem Otonom dalam artian mampu melakukan penjajakan,penjejakkan dan penagancuran sasaran udara berdasarkan identifikasi kawan dan lawan (IFF)
Bobot tank : 45,7 Ton
Panjang:7,68 m
Mesin :MTU MB 838ca-M500 10 slinder Berdaya 610kW/830HP 2.200 rpm
kecepatan maks:65 km/jam
sistem senjata
kanon:Oerikon Type KDA,35mm Automatic L90 Jarak efektif  4.800m.
kecepatan tembak:1.100 peluru per menit
Sistem Radar pencari jarak 15 km,frekuensi S band Frekuensi data 1 Hz(60/min)
Sistem radar penjejak jarak 15 Km,frekuensi ku band frekuensi operasi 2

Tank jenis ini sangat ditakuti oleh pesawat dan helikopter yang terbang rendah dengan kecepatan tinggi,ini cocok untuk mendukung pasukan infanteri dari serangan helikopter dan pesawat musuh.Gepard memiliki beberapa Varian diantaranya C1,B2L.




Jumat, 16 November 2012

Tank Abrams

Tank Abrams M1 merupakan Tank generasi ketiga,nama Abrams sendiri diambil dari seorang mantan Jenderal Angkatan Darat Amerika yang bernama Creighton Abrams.Bobot tank ini kurang lebih 68 Ton.

 Tank M1 Abrams merupakan tank dengan design yang revolusioner, diantaranya de ngan memasukkan pelindung komposite serta penggunaan mesin turbin gas untuk memper oleh ratio daya terhadap berat yang paling optimal, sekaligus untuk memperoleh kecepatan yang tinggi, baik dijalan raya saat transfer, maupun saat bertempur dimedan yang sulit.
 
Senjata Utama Tank Abrams adalah M68 Kaliber 120 mm.
senjata ini dilengkapi dengan bilik hitung penembakan yang baru,yang menggabungkan laser range finder yang akan memungkinkan Tank mengenai tepat sasaran dalam menembak lawan yang bergerak.
Tank ini juga dilengkapi dengan survive ability dari hentakan ledakan serta bahaya kebakaran.


Tank ini termasuk jajaran tank yang boros bahan bakar,kapasitas tanki bahan bakar tank Abrams adalah  1908 liter.daya jelajah tank ini kurang lebih 500 km.
Negara Asal:Amerika
Perancang:Chrysler Defense sekarang General Dynamics Land Systems

Tank Leopard 2A6

Tank Leopard merupakan Tank jenis MBT
 Leopard 2A6 mengusung senjata kanon Rheinmetall kaliber 120 mm.sesuai dengan standar NATO.
persenjataan tambahan berupa senapan mesin kaliber 7,62 mm.
Kendaraan MBT ini dapat diisi 4 orang yakni komandan, penembak, pengisi peluru, dan sopir.
Mesin yang digunakan Leopard adalah diesel MTU turbocharged dengan 1.500 tenaga kuda.
 Tank Leopard berbobot 62,3 ton
panjang 7,7 meter
 lebar 3,7 meter
dtinggi 3 meter.
Tank Leopard dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada awal 1970-an dan mulai digunakan pada 1979 Varian Tank Leopard  2A4, 2A5, 2A6, dan 2A7
Tak Leopard mampu memacu kendaraan hingga 75km per jam
kapasitas tanki minyak 1.200 liter
Negara asal: JERMAN