Kemampuan Teknis Rudal Patriot
Rudal Patriot dilengkapi sistem pengendalian Rudal TVM
(Track-Via-Missiles) memiliki kemampuan mengidentifikasi sekaligus 100
target Rudal atau obyek udara yang berbeda dan siap diluncurkan dalam
waktu kurang dari 9 detik.
Pertempuran di langit Rudal Patriot VS Rudal Scud saat Perang Teluk
Satu stasiun sistem Rudal Patriot terdiri dari 4 komponen, yaitu sistem
radar phase array AN/MPQ-53 (G-band system) berfungsi sebagai “detection
to kill” dilengkapi sistem IFF (Identifying Friend or Foe), satu kotak
peluncur Patriot terdiri dari 4 buah Rudal PAC-2 (kemudian di upgrade
menjadi PAC-3) ditarik kendaraan M-860 semi-trailer seberat 5 ton, satu
ruang pusat pengendalian Engagement Console Station (ECS) AN/MSQ-104
dengan awak operatornya dan sistem komunikasi dengan antena Mast 4 kW
UHF yang menyatu dengan kendaraan pengangkut. Sementara satu stasiun
Patriot dapat terdiri dari 8 kotak peluncur sehingga memiliki total
Rudal sebanyak 32 yang siap dioperasikan.
Sistem radar Patriot dikenal tercanggih saat ini terutama untuk
kemampuan sistem tracking obyek udara yang menjadi targetnya. Secara
teknis, Rudal PAC-2 memiliki panjang 5,31 meter dengan berat 900 kg
berbahan bakar solid-fueled, memiliki kecepatan 5 kali kecepatan suara
(mach 5) dan dilengkapi dengan hulu ledak seberat 91 kg. Sementara PAC-3
posturnya lebih ramping namun lebih akurat dengan daya jangkau sampai
300 km di ketinggian maksimum 24 km.
Cara Kerja Sistem Rudal Patriot
Cara kerja sistem Rudal Patriot adalah sebagai berikut: Pertama, radar
phased array “menyapu langit” untuk mendeteksi adanya obyek udara
(target) yang mengancam, sekaligus mengidentifikasi apakah obyek
tersebut kawan sendiri atau merupakan rudal, pesawat tempur atau pesawat
tanpa awak milik lawan. Berikutnya, setelah target terdeteksi dan
teridentifikasi maka sistem komputer Patriot membuat data tracking Rudal
target seperti data tentang speed, altitude & heading. Kemudian
sistem radar dan komputer memantau terus menerus pergerakan Rudal
target, dan selanjutnya operator akan memilih jenis Rudal apa yang akan
diluncurkan, apakah Rudal PAC-3 atau GEM+.
Rudal Patriot sedang beraksi
Langkah berikutnya, operator meluncurkan Rudal dari kotak peluncur
(missile launcher) dalam waktu kurang dari 9 detik, setelah Rudal
meluncur dari tabung peluncur, sepenuhnya akan dipandu oleh sistem radar
dan sistem kendali TVM menuju target. Rudal yang diluncurkan tersebut
kemudian akan “membaca” sinyal data pergerakan Rudal target dan
meneruskan sinyal tersebut ke control station.
Sehingga sistem komputer sekarang tahu secara akurat posisi dari Rudal
Pariot maupun Rudal lawan. Terakhir, kalau Rudal yang dipilih operator
adalah GEM+ (4 Rudal per launcher) maka warhead Rudal GEM+ akan meledak
dekat Rudal target sekaligus menghancurkannya. Apabila Rudal PAC-3 (16
per launcher) yang dipilih operator, maka sifat dari Rudal tersebut
adalah direct hit atau langsung menubrukan dirinya ke Rudal target
(sasaran).
Kisah Sukses & Kegagalan Rudal Patriot
Berbagai kisah sukses diraih Rudal Patriot selama Perang Teluk (Persian
Gulf War) tahun 1991 dan Perang Irak (Operation Iraqi Freedom) tahun
2003, di antaranya berhasil mengintersepsi dan menghancurkan puluhan
Rudal Scud atau Rudal Al Husein milik Irak di atas udara Saudi Arabia,
Kuwait dan Israel. Hal tersebut secara psikologi menaikkan moril pasukan
sekaligus meruntuhkan moril pasukan Irak.
Rudal Scud Irak yang berhasil dicegah oleh Rudal Patriot
Namun di balik kisah suksesnya, Rudal Patriot juga mengalami beberapa
kisah kegagalan. Contohnya, pada tanggal 25 Februari 1991, satu Rudal
Scud Irak berhasil lolos dari cegatan Rudal Patriot dan langsung
menghantam barak militer sekutu di Dahran Saudi Arabia, akibatnya
sebanyak 28 tentara Amerika dari US Army 14th Quartermaster Detachment
tewas seketika.
Kegagalan berikutnya terjadi pada Perang Irak tahun 2003 (Operation
Iraqi Freedom), ketika satu pesawat Tornado Angkatan Udara Inggris dan
satu pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika yang notabene merupakan
kawan sendiri, “berhasil” diintersepsi dan dihancurkan oleh Rudal
Patriot. Hal tersebut terjadi karena kesalahan sistem identifikasi IFF
Radar Patriot.
Sedangkan kisah unik lainnya, ketika satu pesawat F-16 Angkatan Udara
Amerika juga salah mengidentifikasi satu stasiun Rudal Patriot karena
dianggap sebagai baterai Rudal SA-2 milik Irak, selanjutnya dapat
diterka pesawat F-16 meluncurkan Rudal AGM-88 HARM yang kontan meluluh
lantakkan stasiun Rudal Patriot tersebut.
Namun di balik beberapa kisah kegagalan tersebut, Presiden George W.
Bush mengklaim bahwa Rudal Patriot memiliki tingkat kesuksesan hingga
90% selama masa perang. Sedangkan Israel sebagai sekutu AS yang kecewa
tidak diperbolehkan membeli Rudal Patriot malah membuat sendiri Rudal
mirip Patriot dengan nama Rudal Arrow.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar